Selasa, 28 Desember 2010

Cara Menulis daftar pustaka



Daftar rujukan ini dikenal dengan istilah dafttar pustaka. Daftar pustaka terletak di bagian akhir karya ilmiah setelah bagian penutup. Penulisan daftar pustaka ini sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban ilmiah penulis terhadap orang lain yang pernyataan atau pendapatnya dikutip atau digunakan sebagai acuan.
Penulisan daftar pustaka tidak dilakukan sembarangan, tetapi ada aturannya. Aturan tersebut adalah:
ü Urutan penulisan daftar pustaka adalah nama penulis buku, tahun terbit, judul buku, tempat penerbit, dan nama penerbit. Dalam penulisannya, setiap unsur diakhiri dengan tanda titik, kecuali antara tempat terbit dan nama penerbitnya digunakan tanda titik dua (:).
ü Jika penulis buku hanya satu orang, dan namanya terdiri atas dua unsur kata atau lebih, penulisan nama harus dibalik. Unsur nama yang dibelakang diletakkan di depan.
ü Jika penulis buku terdiri atas dua orang dan setiap orang namanya terdiri dari dua unsur atau lebih, unsur nama yang dibalik adalah nama penulis pertama. Nama penulis kedua tetap ditulis seperti nama aslinya.
ü Judul buku dicetak miring jika ditulus dengan komputer atau digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik.
ü Penulisan seluruh isi daftar pustaka disusun secara urut berdasarkan abjad.
ü Gelar tidak perlu dimasukkan.
Perhatikan contoh:
1. Bangun, A.P. 2004. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan Sayuran. Depok: Agromedia Pustaka.
2. Damono, Sapardi Djoko. 1983. Perahu Kertas. Jakarta: Balai Pustaka.
3. Eneste, Pamusuk. 1982. Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta: Gramedia.
4. Pratama, Bagas dan Manurung, T. 2004. Surat Menyurat Bisnis Modern. Bandung: Pustaka Setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar