Sabtu, 11 Desember 2010

DIBAWAH NAUNGAN ‘ARSY-NYA



Dakwah (amar ma’ruf nahi munkar) hukumnya wajib karena di perintahkan oleh Allah SWT. Sebagaimana firmanNya dalam QS. Ali ‘Imran: 104 “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. Maka washilah (sarana) yang bisa mewujudkan itu, yaitu power (kekuatan) menjadi wajib di usahakan. Dasar-dasar yang pokok bahwa dakwah meliputi semua lini kehidupan, haruslah di mengerti oleh kader dakwah itu agar pemahamannya utuh, sehingga proyek dakwah ini pun menjadi proritas utama yang di perjuangkan dimanapun, dalam keadaan bagaimanapun, dan seperti apapun hasil akhirnya.
Menyambung mata rantai perjuangan para rasul, sama artinya dengan menyiapkan pribadi-pribadi tangguh yang juga akan mengalami “kepahitan” hidup sebagaimana para rasul dan generasi-generasi terdahulu.
Tabiat jalan dakwah adalah jalan yang susah-payah, jalan panjang berliku, penuh onak duri. Jalan pendakian dengan medan curam, terjal, penuh bebatuan yang menghujam.
Jalan para hamba yang “terasing”, penuh sesak oleh cobaan, ujian, hasutan, caci-maki, pandangan mata sinis penuh tanda tanya curiga.
Biarkan musuh-musuh Allah membuat makar, karena mereka tidak pernah tahu bahwa Allah adalah sebaik-baik pembuat makar. Jangan pernah keluar dari gerbong ini, karena kita tidak punya gerbong lain yang lebih baik. Tetaplah bersama kereta dakwah, karena dakwah ini akan tetap melaju tanpa hadirnya kita. Tapi apakah kita ingin menjadi kaum yang digantikan oleh kaum lain??
Wahai orang-orang yang beriman! Barangsiapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang di berikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah: 54)
Demi Allah, ikhwah, bertahanlah sampai tujuan! Sampai Din ini tegak kembali seperti di masa Nabi.
Sampai kapanpun, selamanya, hingga akhir dunia nanti, banyak pihak yang ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, walawkarihal musyrikuun, walawkarihal kaafiruun, walawkarihal munaafiquun !!!
Lalu apakah kita akan menyerah kalah pada musuh-musuh Allah?
Tidak ! Karena Allah telah menurunkan ketenangan di hati kita, Dia hilangkan rasa takut, rasa ragu, Dia jadikan makhluk-makhlukNya sebagai penolong bagi yang menolong agamaNya.
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi. Dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana” (QS. Al-Fath: 4)
Sebuah berita telah Allah kabarkan kepada kita, nashrumminallaahi wa fathunqariib (pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya).
Di bawah naungan ‘Arsy-Nya, kita berjuang sampai titik nadir, sampai Allah berikan kemenangan itu. Karena tugas kita hanyalah bekerja, berjuang, berkorban, wakafaa billaahi syahiidaa (dan cukuplah Allah sebagai saksi).

Ikhwah, Allah telah mengamanahkan bumi ini kepada kita (kaum muslim) untuk tegaknya daulah, tegaknya khilafah Islamiyah.
Jadilah jiwa-jiwa yang menolak patah !
Tidak berhenti karena memilih tegak meski tertatih-tatih !
Tidak berhenti karena menjadi pelita lingkungan !
Tidak berhenti karena punya mimpi !
Saatnya menjadi Ustadziyyatul Alam, guru bagi peradaban dunia, bermanfaat untuk umat !!!

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, maka bertasbihlah memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh, Dia Maha Penerima taubat” (QS. An-Nashr: 1-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar